Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Pendidik di Era 4.0

Gambar
Saya pernah membaca artikel yang kurang lebih isinya mengkritisi sistem pendidikan kita saat ini. Ada satu kalimat dari artikel tersebut yang masih saya ingat sampai sekarang yang bunyinya, “Gurunya manusia abad 20, muridnya abad 21 dan sistem pengajarannya abad 19”. Hal tersebut terdengar ironi dan menggelikan sekali. Namun sedikit banyak hal seperti itulah yang terjadi di lapangan. Dimana guru senior yang gagap teknologi bertemu dengan anak milenial yang banjir data maupun informasi. Dimana guru nir kreatifitas bertemu dengan murid yang kaya imajinasi. Dimana guru yang tidak meng-upgrade ilmunya bersanding dengan murid yang produktif sekali. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana proses pembelajarannya? Diakui atau tidak, zaman memang sudah berubah, dimana guru atau pendidik bukan lagi menjadi satu-satunya penyedia informasi untuk anak didiknya. Ada banyak arus informasi digital dan berbasis komputasi yang bisa diakses murid dengan mudahnya. Hal serupa juga diaminkan oleh Menteri Ke

5 Idioms To Use In Your Writing

Gambar
Idioms add natural style your English writing. These 5 idioms are useful when you describing two side of the thing, choice a decision and so on       1. Catch-22 ( A dilemma in which either of two conflicting scenarios need the other to be realized ) Example: New graduate often face a catch 22 situation when they look to enter job market: since they lack work experience, many employers won’t hire them, yet this rejection denies them the opportunity to gain this experiences.  2. a. A double-edged sword (An option that has both posstive and negative result) Example: Communicating via the internet has become a double-edged sword: on the one hand it allows people to communicate quickly with anyone around the world. On the other hand it opens the door to cyber-bullies and haters who can spew their negativity to a large audiences often anonymously   2. b. Cuts both ways (A decision/action that has both positive and negative result) Example: Mario chose a salary o

Is School Like A Prison?

Gambar
Saat matahari tengah beranjak ke peraduan, terlihat konvoi motor oleh segerombolan seragam putih abu-abu yang penuh corat-coret tinta berwarna-warni turut serta memadati jalan raya. Hal tersebut pun serentak terjadi di segala penjuru tanah air, baik di kota ataupun desa. Muda-mudi itu seakan kompak ingin menunjukkan kebahagiaan dan kebebasan yang mereka alami  dengan semua orang yang ditemui. Atau mungkin mereka ingin diaku dewasa dan matang untuk mengambil keputusan dalam hidupnya. Atau entahlah apa yang ada dibenak para remaja itu sehingga mereka selalu latah mengikuti tradisi kurang baik itu dari tahun ke tahun. Setelah pengumuman kelulusan Ujian Nasional selesai dibacakan untuk siswa tingkat Sekolah Menengah Atas. Sorak ria jelas mewarnai ribuan hati para siswa dan hal inilah yang mungkin ditunggu oleh mereka untuk merayakan berakhirnya masa sekolah. Merayakan kemerdekaan yang selama ini mereka impikan. Bebas dari ruang-ruang kelas yang membelenggu mereka selama kurang le

Penyemai Semangat

Gambar
Saya pribadi suka sekali dengan kalimat ini, penuh makna dan hikmah. Saya yang pernah menjadi murid sekaligus guru nyatanya masih tertatih-tatih mengilhami kalimat tersebut. Karena memang susah menerapkannya terhadap diri sendiri :) Pada kesempatan kali ini, saya ingin menuliskan beberapa orang yang pernah membukakan pintu untuk saya masuki. tsaahhh…...Bukan pintu doraemon tentunya, hahaha. Yakni pintu ilmu dan pengetahuan, pintu pengalaman, pintu berpikir dan lain-lain. Mereka tak lain adalah penyemai semangat khususnya untuk saya pribadi dan teman-teman sekalian. Beliau-beliau adalah dosen dan orangtua ideologis bagi saya setidaknya sejak saya terdaftar sebagai mahasiswa mereka hingga sekarang. Adapun beberapa sebutan yang dilabelkan nanti, itu untuk memudahkan kami menyebut mereka di tiap obrolan atau chatting whatsapp. hehe, peace :) walaupun setiap ketemu tetap saja memanggil Bapak dan Ibu. Sungkem dululah satu-satu, mohon izin Bpk/Ibu Dosen PPs Biologi UM Metro

Selfie: For Impress or Impact?

Gambar
 Everyone has their own way to capture their moments. Currently people are self-portrait called selfie. Then they post a photo of themselves on every social media. If we look at social media, we can see many pictures of selfies in every situation. There are people who take pictures when he orders food at a restaurant. There are people who take selfie while going to the sights. There are people who are confident when dating their girlfriends. There are people who can catch when they cry, laugh and other emotions on their faces, etc. Temporary fun is acceptable, but if we post our new photo every day or every time it's not necessary. Isn’t it? Yesterday I was watching "Hitam Putih" on Trans TV. At the end of the program, Dedy Corbuzier said "Many people like posting selfie photos every day, so what is the purpose of our selfie excactly? Is it just for impress people ? Or our photo can have an impact on others? If our goal is just to impress people, th