Fieldtrip: Eksistensi atau Esensi?
Setiap mendengar kata fieldtrip, hampir semua
pelajar atau mahasiswa tentu langsung membayangkan perjalanan wisata yang
menyenangkan bersama teman sekelas. Tak sedikit yang mengidamkan pengalaman serta
view objek baru yang akan ditemuinya di tempat fieldtrip. Apalagi jika
seorang pelajar/mahasiswa tersebut mempunyai teman spesial di kelas, tentu akan
berlipat lagi suka cita mengikuti kegiatan lapangan.
Kegiatan fieldtrip merupakan salah satu kegiatan akademik yang menunjang pembelajaran.
Kegiatan seperti ini biasanya terdapat di beberapa sekolah internasional namun
hampir di semua universitas. Kegiatan fieldtrip
di Universitas masuk ke dalam daftar sks wajib walaupun hanya 2 sks. Kegiatan fieldtrip dapat diartikan sebagai studi
lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk belajar dan melakukan trip menuju
luar kampus. Fieldtrip disebut juga dengan Education trip atau
wisata edukasi.
Namun akhir-akhir ini sebagian dari mahasiswa,
apalagi yang berkantong tebal terkesan lebih memilihtrip-nya daripada education.
Dan lebih mengutamakan prestige ketimbang prestasi. Pokoknya terlihat asal
trip deh. Memilih tempat/tujuan fieldtrip untuk melanggengkan
hobi shopping, hunting view yang eksotis, dan sebagainya. Terlebih lagi jika para mahasiswa
tersebut mengikuti era kekinian dengan ikutan latah slogan di kaos-kaos yang
sedang laris sekarang ini semisal, My Trip, My Adventure. Sehingga
setiap jengkal yang dilewati tentu akan banyak rekam jejak foto dengan beberapa
angle. Lantas apa sebenarnya tujuan dan esensi dari kegiatan fieldtrip? Perlukah
kegiatan fieldtrip mengeluarkan biaya sebesar mungkin?
Jamak telah diketahui bersama bahwa
pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, tidak harus melulu di dalam kelas. Dan
semua makhluk atau objek bisa menjadi sumber belajar bagi mahasiswa. Menurut
Roesiyah (2001) fieldtrip adalah salah satu metode mengajar yang dilakukan
dengan mengajak mahasiswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar kampus untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti mengunjungi pabrik sepatu dan
lain-lain. Sehingga dengan kegiatan fieldtrip ini diharapkan mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya dan daya imajinasinya
semakin berkembang.
Selain itu, perlu diingat lagi bahwa
fieldtrip bukan hanya sekedar kegiatan jalan-jalan untuk bertamasya ataupun
bermain di luar kampus. Namun kegiatan studi lapangan tersebut biasanya
disertai dengan laporan mengenai informasi dan data yang didapatkan selama
kegiatan berlangsung. Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa
memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna dan juga mengasah keterampilan
mahasiswa dalam mengungkapkan peristiwa dan gambaran studi lapang ke dalam
bentuk tulisan. Melatih kemampuan berbahasa mahasiswa dalam bentuk verbal dan
mengelaborasi data menjadi deskripsi panjang yang runut dan sistematis.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan fieldtrip
ini tentu akan menemui berbagai kendala. Mulai dari pemilihan tempat tujuan
studi lapangan, alur menuju tempat tujuan hingga mengenai budgeting. Sehingga
biasanya kegiatan fieldtrip ini memakai jasa tour &travel untuk memudahkan
kegiatan mahasiswa serta alokasi waktu yang lebih hemat. Estimasi biaya,
menjadi pertimbangan yang prinsipil bagi kalangan mahasiswa yang belum
berpenghasilan dan masih bergantung dari pemberian orangtua. Sehingga acapkali
mahasiswa tersebut merasa kebingungan jika beberapa temannya memilih tujuan
studi lapang yang jauh atau bahkan hingga ke luar negeri. Karena dapat dipastikan
akan membutuhkan biaya yang besar.
Berangkat dari masalah tersebut, seyogyanya
kita perlu memikirkan ulang apa tujuan dari kegiatan fieldtrip? Untuk mengejar eksistensi-kah
atau mendulang esensi? Selama kita bisa belajar dari lingkungan sekitar atau
tempat-tempat yang memiliki objek yang mendukung untuk mengaitkan mata kuliah
teoritik dan mata kuliah praktik, maka sebaiknya kita tidak perlu mengeluarkan
biaya besar hanya untuk terlihat “wah”.
Menurut hemat penulis, jejeran pulau di
negara kita sangat mendukung untuk dijadikan sumber belajar dan tujuan
ekplorasi studi lapang khususnya dalam pembelajaran Biologi. Jika ditilik lebih
jauh deretan biota di negara kita, ada ribuan spesies baik flora maupun fauna
yang dapat dijadikan penunjang belajar. Serta beragamnya persebaran dan
karakteristik spesies yang berbeda-beda di suatu daerah menjadi keunikan tersendiri
untuk kegiatan elaborasi dan identifikasi oleh mahasiswa. Maka, esensi dari fieldtrip itulah yang sejatinya harus kita upayakan agar menjadi
pengalaman yang bermakna serta menambah khazanah wawasan kita tentang objek di
luar kampus. (HSC)
MasyaAllah, terimakasih atas informasinnya Miss🙏
BalasHapus